Rabu, 14 Januari 2015

BAHAYA BANJIR BUAT MOBIL

jakarta,identik dgn banjir seringkali para pemilik mobil memaksakan diri untuk menerjang banjir agar bisa segera sampai ke tujuan, tanpa memperhitungkan resiko  yang berpotensi merusak mesin mobil. Komponen mesin mobil yang sangat rentan terkena air saat menerjang banjir adalah Engine Control Unit(ECU)

ECU merupakan " Otak " dari mesin mobil, bertugas me-manage mesin secara keseluruhan, baik itu mengatur pasokan bahan bakar , udara , pengapian dll. Dampak kerusakan komponen mobil seperti ECU bisa menguras kantong cukup dalam.

Jika mobil terkena banjir, sebaiknya mobil langsung ditarik atau didorong ke tempat yang kering. Selanjutnya ketahui posisi ECU, Jika memang posisi ECU sudah dimasuki air, lepas komponen komputer tersebut, lalu keringkan dan bersihkan dengan cairan Trichloroethylene. Hal tersebut untuk mencegah konsleting pada mobil. Sebagai contoh, posisi ECU Toyota Fortuner, Innova, Avanza dan Rush ada di dalam kabin. Sedangkan Toyota Altis, Vios dan Yaris terdapar di ruang mesin. Ketinggian posisi ECU juga bervariasi antara 40-80 cm.

Untuk mengetahui apakah ECU sudah kemasukan air atau belum bisa dikenali dari ciri berikut ini, yaitu dimana mobil masih mau menyala, akan tetapi setelah 2-3 hari, saat distarter kembali mulai terasa susah. Pasca terendam banjir sebaiknya mesin mobil jangan langsung dinyalakan karena sangat berbahaya, berpotensi terjadi konslet pada Engine Control Unit ( ECU ) yang mengakibatkan mobil terbakar.

Bentuk pencegahan lain yang bisa diambil adalah menghindari melewati genangan air seperti banjir dengan kecepatan tinggi, untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya cipratan. Bila memungkinkan, buatlah pelindung engine control unit (ECU). terutama di bagian soket, agar lebih tahan bila terkena air.
bila gejala diatas masih muncul maka segeralah periksakan mobil anda ke dokter ahlinya
thanks semoga bermanfaat
"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar